Rating & Review Dufan Ancol
131 Review tentang Dufan Ancol
Terapkan Harga Khusus Untuk Anak dan Lansia
Harga tiketnya nya terlalu mahal untuk anak anak dan lansia, tolong diberikan harga khusus agar bisa menikmati Area Dufan yang bagus meskipun tidak menaiki wahana
Saya suka disuruh tmnin naik allap alap sama tmn sya saya pusing 7 keliling ok min
TAMBAHIN ALAP ALAP!!!
cinta bgt alap alap, semoga jalannya dipanjangin lagi yeaa, loveu alap alap
teman saya main alap alap mulu, pusing saya, tolong dihapus min alap alap nya
wisata yg ku kunjungi dari orok hingga dewasa ini
dari kecil udh diajak ortu main kesini, dulu th 2000an first time kedufan di umur 4/5th, aku inget bgt waktu itu pas aku baru sampe, banyak bgt badut2/parade pagi pas aku dateng, jujur aku awalnya takut badut wkwk. itu sih kenangan yg masi kecil yg paling aku inget sampe skrg. dan seterusnya aku udh sklh, sampe skrg aku udh kerja dan udh dewasa, dufan tetep jadi tempat wisata yg selalu aku andalkan untuk berlibur sma org2 yg aku sayang:) jaya terus dufan!!!
Wir verwenden Cookies und Daten, um
Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um
Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.
Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.
Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.
Siapa Pemilik Ancol dan Dufan? Tempat Wisata Ikonik di Jakarta yang Selalu Ramai Pengunjung
Senin 20-05-2024,14:53 WIB
Reporter: Rury Pramesti|
Editor: Rury Pramesti
Ilustrasi Dufan yang menjadi tempat wisata ikonik di Jakarta.--Tiket.com
Namun, seluruh pengerjaan proyek Ancol dialihkan ke Badan Pelaksanaan Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang nantinya menjadi cikal bakal dari berdirinya PT Pembangunan Jaya, milik Ciputra Group.
PT Pembangunan Jaya sendiri kemudian langsung melakukan pembenangan secara internal dan berubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA).
Yang mana sebanyak 80 persen saham dikuasai oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta sisanya dipegang oleh PT Pembangunan Jaya.
BACA JUGA:Lokasi Markas IFC, Pemilik Pesawat Cessna 172 yang Jatuh Ada di Rempoa Ciputat
BACA JUGA:Kepemilikan Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis Mulai Dibongkar Kejagung
Sampai saat ini, sejumlah destinasi wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan di kawasan Ancol, ada Dunia Fantasi (Dufan).
Melansir dari situs resminya, kepemilikan kawasan Ancol dan Dufan ini dipegang oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA).
PJAA ini adalah perusahaan patungan yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Ciputra Group (PT Pembangunan Jaya).
Kala itu, pembangunan Dufan pada tahun 1980 ini melibatkan sejumlah tokoh terkemuka di bidang properti, salah satunya Ir. Ciputra.
Hingga akhirnya, PJAA menjadi perusahaan yang sudah merancang dan mempersiapkan semua tahapan proses pembangunan sampai strategi bisnis serta pemasaran Ancol.
BACA JUGA:Pemilik Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bundir Diungkap
BACA JUGA:Pemilik Formula 1, Liberty Media Resmi Mengakuisisi MotoGP Senilai Rp72 Triliun
Sebagai informasi, perusahaan yang telah berdiri sejak 10 Juli 1992 ini berjalan di bidang usaha pembangunan (real estate), bidang usaha pariwisata sarana olahraga, perhotelan, jasa konsultasi bidang pembangunan dan perencanaan.
PJAA pun resmi menyandang status Perusahaan Terbuka. Untuk komposisi kepemilikan saham Ancol, dimana Pemda DKI Jakarta menjadi pemegang saham utama dengan total kepemilikan saham sekitar 72 persen, PT Pembangunan Jaya 18 persen dan publik mempunyai sisanya sekitar 10 persen.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel